Rabu, 28 Januari 2015

Manusia Purba Di Afrika

MANUSIA PURBA DI LUAR INDONESIA”
 
 KATA PENGANTAR
Puji syukur tak henti-hentinya kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai manusia purba ini tepat pada waktunya.Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai materi manusia purba yang terdapat di Afrika.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru yang telah membimbing kami,dan teman-teman sekalian yang telah berpartisipasi dalam menyusun karya tulis ini. Harapan kami, semoga karya tulis yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi teman-teman sekalian.

Tarakan,21 Januari 2015


Penyusun








DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..…….i
Daftar Isi………………………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………1
a.)Latar Belakang……………………………………………………………………...1
b.)Rumusan Masalah…………………………………………………………………..1
c.)Tujuan Penulisan…………………………………………………………………....1
BAB 2 PEMBAHASAN ……………………………………………………………..2
Manusia Purba Yang Terdapat Di Afrika……………………………………………..2
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………… ……………….6
a.)Kesimpulan………………………………………………………………………….6
b.)Saran…………………………………………………………………………….......6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….7



BAB 1
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Manusia purba yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.Afrika merupakan salah satu tempat ditemukannya fosil manusia purba. Fosil yang ditemukan di Afrika cukup beragam,mulai dari manusia purba jenis Australipithecus Africanus, Australipithecus Robustus dan lain-lain. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci mengenai jenis-jenis manusia purba dan ciri fisik, tempat ditemukannya,serta orang yang menemukan fosil manusia purba tersebut.
2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut.                 
a.)Sebutkan jenis-jenis manusia purba yang terdapat di Afrika?
b.)Bagaimanakah ciri fisik dari manusia purba di Afrika?
3.Tujuan Penulisan
 Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut.
a.)Untuk mengetahui jenis-jenis manusia purba, serta para ahli yang pernah  meneliti keberadaan manusia purba di Afrika.
b.) Untuk mengetahui ciri fisik manusia purba yang terdapat di Afrika.

BAB 2
PEMBAHASAN
Manusia Purba Yang Terdapat Di Afrika
Pada tahun 1924 Raymond Dart kelahiran Australia, guru besar anatomi Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan menemukan fosil pecahan tengkorak dan bagian belakang rahang bawah manusia yang digali dari sebuah pertambangan batu gamping di Taung, Tanjung Harapan (Bostwana). Setelah diteliti secara intensif, akhirnya Dart berhasil menyimpulkan bahwa fosil tersebut adalah kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5 - 6 tahun. la menamakan makhluk kecil itu dengan nama Australopithecus Africanus atau kera Afrika Selatan.                                                                                                         
         Selain Australopithecus Africanus di Afrika Selatan juga ditemukan Australopithecus Robustus. Jenis ini adalah hasil penyelidikan T.T. Robinson dan Robert Broom. Jenis ini satu marga dengan Australopithecus Africanus  namun Australopithecus Robustus mempunyai badan lebih besar daripada Australopithecus Africanus.Selain di Afrika Selatan, penyelidikan manusia purba juga dilakukan di Afrika Timur. Seorang ahli bernama Louis Leakey mengadakan penyelidikan di Lembah Olduvia, Tanzania Utara 1931. Hasil temuannya dinamakan Australopithecus Boisei. Selain itu, Louis Leakey menemukan fosil lain yang disebut Homo Hobilis (Tukang). Jenis manusia purba lain juga ditemukan oleh Richard Leakey (anak Louis Leakey) di timur Danau Turnaka, Kenya Utara. Temuan Richard Leakey ini paling lengkap di antara temuan yang pernah didapat di mana saja. Temuan Richard tersebut berbeda dengan Australopithecus  Boisei. la menggolongkan makhluk ini sejenis homo.
Berikut adalah jenis dan ciri manusia purba yang terdapat di Afrika:
1. Australipithecus Africanus
Ditemukan oleh Raymond Dart di dekat sebuah pertambangan Taung, Tanjung Harapan (Bostwana),pada tahun 1924. Setelah direkonstruksi ternyata membentuk kerangka seorang anak yang berusia sekitar 5-6 tahun. Fosil ini di beri nama Australopithecus Africanus, karena hampir mirip dengan penduduk asli Australia. Selanjutnya, Robert Broom menemukan fosil serupa yang berupa tengkorak orang dewasa di tempat yang sama.                                                
2
Ciri-Ciri Australipithecus Africanus yaitu:
·         Memiliki tinggi ± 1,5 m
·         Volume otak 450-600 cc
·         Memiliki tubuh yang ramping
·         Australopithecus jantan lebih besar dalam ukuran tubuh  20-40% lebih tinggi, 30-40% lebih berat dari perempuan.
·         Umur sekitar  3,0-2,3 juta tahun.
·         Makanan yaitu,buah, kacang, biji dan umbi akar
·         Hidup di semak-semak di hutan kayu.
2.Homo Rudolfensis
Para peneliti menemukan fosil manusia purba baru di Koobi Fora Afrika Timur danau Rudolf di Kenya, yang diperkirakan berusia 2,4 juta tahun. Antropolog meyakini Homo Rudolfensis pernah tinggal jutaan tahun lalu di dekat Lake Turkana yang kini dikenal dengan Kenya. Pada 1972, peneliti menemukan tengkorak parsial di dekat Lake Turkana.
Peneliti menemukan bahwa fosil ini menunjukkan bentuk wajah yang tidak biasa yaitu berbentuk datar dan panjang. Hal inilah yang membuat para ilmuwan mengkategorikannya sebagai spesies baru yang dinamakan Homo rudolfensis.
Homo Rudolfensis  memiliki ciri yaitu,
·         Memiliki otak yang besar dan Bebadan tegap.
3.Homo Ergaster 
Ditemukan oleh Richard Leaky di Afrika timur dan selatan.Homo Ergaster dari bahasa Latin yang berarti "manusia yang pandai"adalah spesies hominin yang telah punah yang hidup di Afrika timur dan selatan antara 1.9 hingga 1.4 juta tahun yang lalu pada era Pleistosen dan pendinginan iklim global. Beberapa paleoantropologi menganggap Homo Ergaster bagian dari jenis Homo Erectus
4. Australopithecus Robustus
Ditemukan oleh J.T Robinson dan Robert Broom di Afrika Selatan,yang memiliki badan tegap.Hidup antara 1,5 juta tahun yang lalu. Tubuhnya mirip dengan Australopithecus Africanus

3
Ciri-ciri Australopithecus Robustus yaitu,
·         Gigi dan tulang rahang lebih kuat,
·         Berjalan dengan dua kaki,dan tegak seperti manusia,
·         Badan lebih besar dan kekar,
·         wajahnya datar tidak memiliki kening,
·         memiliki tulang alis yang besar ,
·         Volume otak sekitar 525 cc
·         Umur sekitar 2,0-1,0 juta tahun,
·         Makan makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi akar, terkadang makan daging,
·         tinggal di hutan kayu.
5.Homo Habilis
Ditemukan oleh Louis Leaky di lembah olduvia,Tanzania Utara dipantai timur Danau Turnaka, Kenya. Homo Habilis dari bahasa Latin yang berarti "manusia yang pandai menggunakan tangannya" adalah sebuah spesies dari genus Homo, yang hidup sekitar 2,5 juta sampai 1,8 juta tahun yang lalu pada masa awal. Homo habilis memiliki tubuh yang pendek dengan lengan yang lebih panjang dari manusia modern. Homo habilis diperkirakan telah mampu menggunakan peralatan primitif yang terbuat dari batu hal ini dibuktikan dengan ditemukannya peralatan-peralatan dari batu di sekitar fosil mereka.
 Ciri-ciri Homo Habilis yaitu,
·         Umur sekitar 2,3-1,2 juta tahun,
·         hidup di hutan kayu terbuka dan sungai,
·         memiliki rahang dangeraham  yang besar,
·         tidak memiliki dagu,
·         tulang alis tebal
·         memiliki tengkorak yang panjang merendah
4
6.Australopithecus Boisei
Australopithecus Boisei hidup antara 2,1-1,1 juta tahun yang lalu. Australopithecus Boisei cukup mirip dengan Australopithecus robustus, tetapi wajahnya lebih besar.
 Ciri-ciri Australopithecus Boisei yaitu,
·         Memiliki geraham yang besar yaitu berukuran 0,9 inci.
·         Volume otak sekitar 500 cc
·         Muka lebar dan datar
·         Bentuk kepala ada yang lonjong, bundar, dan sedang .
·         Berhidung sedang dan memiliki mulut yang menonjol


BAB 3
PENUTUP
Ø  Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penemuan manusia purba diawali dengan kegiatan penggalian di tempat-tempat yang diyakini terdapat fosil-fosil manusia purba. Di Negara Afrika sendiri telah banyak ditemukan berbagai macam fosil manusia purba.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi manusia purba yang terdapat di luar Indonesia khususnya Afrika. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya, tapi inilah yang dapat kami berikan kepada para pembaca sekalian. Kami ini hanyalah manusia yang tak luput dari kesalahan, jika memang terdapat kesalahan, kami mohon saran dan nasehat dari para pembaca sekalian agar makalah ini  kedepannya bisa lebih sempurna.
Ø  Saran
Kita sebagai penerus bangsa harus tetap menjaga dan melestarikan penemuan penemuan purbakala baik yang berada di negara kita maupun di negara lain. Agar penemuan purbakala ini tidak punah oleh waktu. Semoga makalah ini berguna bagi kami dan juga para pembaca.


Daftar Pustaka

http://kabarmasasilam.blogspot.com/2011/12/ringkasan-sejarah-manusia-purba.htmlml

Minggu, 25 Januari 2015

Bentuk-Bentuk Akulturasi Unsur Budaya Indonesia Dengan India.


Menjelaskan Bentuk-Bentuk Akulturasi Unsur Budaya Indonesia Dengan India.
1. Seni Bangunan
Bentuk-bentuk bangunan candi di Indonesia pada umumnya merupakan bentuk akulturasi antara unsur-unsur budaya Hindu-Buddha dengan unsur budaya Indonesia asli. Bangunan yang megah, patung-patung perwujudan dewa atau Buddha, serta bagian-bagian candi dan stupa adalah unsur-unsur dari India. Bentuk candi-candi di Indonesia pada hakikatnya adalah punden berundak yang merupakan unsur Indonesia asli. Candi Borobudur merupakan salah satu contoh dari bentuk akulturasi tersebut.

2. Seni Rupa dan Seni Ukir
Masuknya pengaruh India juga membawa perkembangan dalam bidang seni rupa, seni pahat, dan seni ukir. Hal ini dapat dilihat pada relief atau seni ukir yang dipahatkan pada bagian dinding-dinding candi. Misalnya, relief yang dipahatkan pada dinding-dinding pagar langkan di Candi Borobudur yang berupa pahatan riwayat Sang Buddha. Di sekitar Sang Buddha terdapat lingkungan alam Indonesia seperti rumah panggung dan burung merpati.
Pada relief kala makara pada candi dibuat sangat indah.Hiasan relief kala makara, dasarnya adalah motif binatang dan,tumbuh-tumbuhan. Hal semacam ini sudah dikenal sejak masa sebelum Hindu. Binatang-binatang itu dipandang suci, maka sering diabadikan dengan cara di lukis.
3. Seni Pertunjukan
Menurut JLA Brandes, gamelan merupakan satu diantara seni pertunjukan asli yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum masuknya unsur-unsur budaya India. Selama waktu berabad abad gamelan juga mengalami perkembangan dengan masuknya unsur-unsur budaya baru baik dalam bentuk maupun kualitasnya.
Gambaran mengenai bentuk gamelan Jawa kuno masa Majapahit dapat dilihat pada beberapa sumber, antara lain prasasti dan kitab kesusastraan. Macam-macam gamelan dapat dikelompokkan dalam chordaphones, aerophones, membranophones,tidophones,dan,xylophone                                                                  4. Seni Sastra dan Aksara
Pengaruh India membawa perkembangan seni sastra di Indonesia. Seni sastra waktu itu ada yang berbentuk prosa dan ada yang berbentuk tembang (puisi). Berdasarkan isinya, kesastraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tutur (pitutur kitab keagamaan), kitab hukum, dan wiracarita (kepahlawanan). Bentuk
wiracarita ternyata sangat terkenal di Indonesia, terutama kitab Ramayana dan Mahabarata. Kemudian timbul wiracarita hasil gubahan dari para pujangga Indonesia. Misalnya, Baratayuda yang digubah oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh. Juga munculnya cerita Carangan.
Berkembangnya karya sastra terutama yang bersumber dari Mahabarata dan Ramayana, melahirkan seni pertunjukan wayang kulit (wayang purwa). Pertunjukan wayang kulit di Indonesia, khususnya di Jawa sudah begitu mendarah daging. Isi dan cerita pertunjukan wayang banyak mengandung nilai-nilai yang bersifat edukatif (pendidikan). Cerita dalam pertunjukan wayang berasal dari India, tetapi wayangnya asli dari Indonesia. Seni pahat dan ragam luas yang ada pada wayang disesuaikan dengan seni di Indonesia.
5. Sistem Kepercayaan
Sejak masa praaksara, orang-orang di Kepulauan Indonesia sudah mengenal simbol-simbol yang bermakna filosofis. Sebagai contoh, kalau ada orang meninggal, di dalam kuburnya disertakan benda-benda. Di antara benda-benda
itu ada lukisan orang naik perahu, ini memberikan makna bahwa orang yang sudah meninggal tersebut rohnya akan melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan yang membahagiakan yaitu alam baka. Masyarakat waktu itu sudah percaya adanya kehidupan sesudah mati, yakni sebagai roh halus.Oleh karena itu, roh nenek moyang dipuja oleh orang yang masih hidup (animisme). Setelah masuknya pengaruh India kepercayaan terhadap roh halus tidak punah. Misalnya dapat dilihat pada fungsi candi. Fungsi candi atau kuil di India adalah sebagai tempat pemujaan.
Di Indonesia, di samping sebagai tempat pemujaan, candi juga sebagai makam raja atau untuk menyimpan abu jenazah raja yang telah meninggal. Itulah sebabnya peripih tempat penyimpanan abu jenazah raja didirikan patung raja dalam bentuk mirip dewa yang dipujanya. Ini jelas merupakan perpaduan antara fungsi candi di
India dengan tradisi pemakaman dan pemujaan roh nenek moyang di Indonesia.
6. Sistem Pemerintahan
Setelah datangnya pengaruh India di Kepulauan Indonesia, dikenal adanya sistem pemerintahan secara sederhana. Pemerintahan yang dimaksud adalah semacam pemerintah di suatu desa atau daerah tertentu. Rakyat mengangkat seorang pemimpin atau semacam kepala suku. Orang yang dipilih sebagai pemimpin biasanya orang yang sudah tua (senior), arif, dapat membimbing,
memiliki kelebihan-kelebihan tertentu termasuk dalam bidang ekonomi, berwibawa, serta memiliki semacam kekuatan gaib (kesaktian). Setelah pengaruh India masuk, maka pemimpin tadi diubah menjadi raja dan wilayahnya disebut kerajaan. Hal ini secara jelas terjadi di Kutai.
Salah satu bukti akulturasi dalam bidang pemerintahan, misalnya seorang raja harus berwibawa dan dipandang bila sang raja memiliki kekuatan gaib seperti pada pemimpin masa sebelum Hindu-Buddha. Karena raja memiliki kekuatan gaib, maka oleh rakyat raja dipandang dekat dengan dewa. Raja kemudian disembah, dan kalau sudah meninggal, rohnya dipuja-puja.
7. Arsitektur
Bentuk alkulturasi budaya lain yang dapat dilihat hingga saat ini adalah arsitektur pada bangunan-bangunan keagamanan. Bangunan keagamaan berupa candi atau arca sangat dikenal pada masa Hindu-Buddha. Hal ini terlihat pada sosok bangunan sacral peninggalan Hindu seperti Candi Sewu, Candi Gedungsongo, dan masih banyak lagi. Juga bangunan pertapaan – wihara merupakan bangunan berundak. Bangunan ini dapat dilihat pada beberapa
Candi Plaosan, Candi Jalatunda, Candi Tikus, dan masih banyak lagi. Bentuk lain berupa stupa berundak yang dapat dilihat pada bangunan Borobudur. Di samping itu juga terdapat bangunan Gua, seperti Gua Selomangkleng Kediri, dan Gua Gajah. Bangunan lainnya dapat berupa gapura paduraksa seperti Candi Bajangratu,
Candi Jedong, dan Candi Plumbangan.
8. Sistem kalender

Sistem penanggalan India berpengaruh dalam kalender Indonesia, misal penggunaan tahun saka (çaka) dalam berbagai prasasti. Penulisan tahun dapat menggunakan angka maupun berupa kalimat. Perhitungan kalender Masehi dengan Saka memiliki selisih 78 tahun, misal tahun700 Saka = 778 Masehi. Carilah dari berbagai sumber mengenai contoh penulisan angka tahun tersebut